Selasa, 24 April 2018

Pengertian gaya otot

Pengertian Gaya
Gaya adalah tarikan atau dorongan yang dapat mempengaruhi benda baik posisi ataupun bentuknya.

Macam-Macam Gaya
Secara garis besar gaya terbagi dua yaitu :

1. Gaya sentuh adalah gaya yang langsung mengenai benda.
Contoh gaya sentuh antara lain :
a. Gaya otot yaitu gaya yang ditimbulkan oleh otot manusia dan hewan
Contoh gaya otot : Pemain bola menendang bola, sapi menarik pedati, dan sebagainya.

b. Gaya gesek yaitu gaya yang menimbulkan gesekkan ketika dua benda saling bersentuhan. Gaya gesek dapat  menimbulkan aganya hambatan.
Contoh gaya gesek : Seorang siswa menghapus papan tulis, ketika kita mengerem sepeda, ketika ayah mengasah pisau dan sebagainya.

c. Gaya pegas yaitu gaya yang timbul karena tarikan karena pegas atau per.
Contoh gaya pegas : Orang yang melompat-lompat di atas trampolin, karet gelang yang ditarik, ketika kita menarik busur anak panah dan sebagainya.

2. Gaya tak sentuh yaitu gaya yang dikenakan pada suatu benda tetapi tidak menyentuh bendanya.
Contoh gaya tak sentuh antara lain :
a. Gaya gravitasi bumi yaitu gaya yang timbul karena adanya gaya tarik bumi.
Contohnya : Setiap benda yang dilempar keatas akan jatuh, buah durian akan jatuh ke bawah dan sebagainya.

b. Gaya magnet yaitu gaya yang ditimbulkan oleh magnet.
Contoh gaya magnet : Paku yang didekatkan ke magnet akan bergerak dan menempel pada magnet.

Pengaruh Gaya Terhadap Benda 1. Gaya menyebabkan benda diam menjadi bergerak 
Contohnya : Kelereng awalnya diam dan dapat bergerak setelah disentil, meja awalnya diam dapat berpindah setelah didorong dan sebagainya.

2. Gaya menyebabkan benda bergerak menjadi diam
Contohnya : Bola yang melaju kencang akan diam setelah ditangkap oleh penjaga gawang

3. Gaya dapat menyebabkan benda berubah arah
Contoh : Bola kasti yang dilempar kearah tembok akan berubah arah setelah membentur tembok

4. Gaya dapat menyebabkan benda bergerak lebih cepat.
Contoh : Mobil yang bergerak lambat akan bertambah kecepatannya setelah digas oleh pengemudinya.

5. Gaya dapat merubah bentuk benda
Contoh : Kaleng minuman yang kosong akan penyok setelah diinjak dengan keras.

Benda benda yang memanfaatkan gaya pegas

Pegas atau per merupakan suatu konstruksi yang sudah lama sekali digunakan dalam kehidupan manusia. Pegas sendiri merupakan suatu rangkaian kawat atupun besi yang memiliki bentuk berilir-ulir sehingga membentuk suatu konstruksi per. Dalam pengaplikasikannya, pegas seringkali di manfaatkan untuk berbagai macam kebutuhan.
Ukuran dari pegas sendiri bervariasi. Mulai dari pegas dengan ukuran yang kecil hingga pegas dengan ukuran yang sangat besar. Pegas ini nantinya akan menghasilkan suatu gaya fisika yang juga dikenl dengan istilah gaya pegas. Gaya pegas ini nantinya bisa membantu memantulkan suatu benda, atau bisa juga diguanakan untuk menahan, menarik, dan juga meredam goncangan dari suatu benda.
Pegas saat ini sudah menjadi salah satu hal yang dimiliki oleh banyak perkakas. Berikut ini adalah beberapa manfaat pegas dalam kehidupan sehari-hari.
1.      Pembuatan Spring bed
Pernah mendengar nama benda ini? Spring bed merupakan salah satu jenis kasur yang dinilai sangat nyaman untuk digunakan. Spring bed merupaka jenis kasur yang memanfaatkan pegas untuk membantu meningkatkan kenyamanan. Di dalam kasur tersebut terdapat banyak sekali konstruksi pegas atau per yang dapat menahan beban yang sangat berat dan tetap nyaman untuk digunakan.
Tidak hanya kasur seperti pada umumnya, manfaat kasur angin juga baik untuk kesehatan karena dapat mencegah berbagai penyakit. Kasur angin juga lebih fleksibel dan nyaman oleh karena itu banyak digunakan orang untuk bersantai.
2.      Shock-breaker Kendaraan
Didalam dunia otomotif manfaat pegas tidak bisa diganggu gugat. Pengguanaan shock-breaker atau shock absorber ini pada suatu kendaraan sudah mutlak mengguanakan pegas dan juga gaya pegas. Dengan adanya pegas pada kendaraan bermotor. Maka kenyamana dari kendaraan bermotor akan selalu terjaga.
Ketika kendaraan bermotor melaju dijlan yang berlubang maka pegas akan bekerja, sehingga dapat meredam guncangan-guncangan yang muncul pada kendaraan bermotor. Karena itu penggunaan pegas akan semakin meningkatkan kenyamanan saat berkendara. Selain itu pegas pada kendraan bermotor juga memiliki manfaat untuk menjaga kestabilan dari kendaraan bermotor ketika sedang bermanuver, seperti berbelok dan juga melaju dengan kecepatan tinggi.
Gaya gesek yang dirasakan pada kendaraan yang memiliki pegas akan berbeda dan lebih halus. Manfaat gaya gesek juga dapat dirasakan dengan kombinasi pegas, maka dari itu mesin dalam kendaraan akan sebaik mungkin menggunakan pegas yang berkualitas sehingga gaya gesek yang dirasakan semakin kecil.
3.      Katapel
 Contoh yang sangat sederhana dan mungkin sering anda temui adalah ketapel. Ketika hendak menembak burung dengan ketapel misalnya, karet ketapel terlebih dahulu diregangkan (diberi gaya tarik). Akibat sifat elastisitasnya, panjang karet ketapel akan kembali seperti semula setelah gaya tarik dihilangkan

4.      Dinamometer  
Pernahkah dirimu melihat dynamometer? Dinamometer adalah alat pengukur gaya. Biasanya digunakan untuk menghitung besar gaya pada percobaan di laboratorium. Di dalam dinamometer terdapat pegas. Pegas tersebut akan meregang ketika dikenai gaya luar. Misalnya anda melakukan percobaan mengukur besar gaya gesekan.
5.      Pengukur Berat Badan
             Pernahkah anda mengukur berat badan ? timbangan yang anda gunakan untuk mengukur berat badan (dalam fisika, berat yang dimaksudkan di sini adalah massa) juga memanfaatkan bantuan pegas.
6.      Tiang dan Balok Penyanggah Pada Pintu
Setiap rumah atau bangunan lainnya pasti memiliki pintu atau penghubung ruangan . Kebanyakan bangunan menggunakan batu dan bata sebagai bahan dasar (disertai campuran semen dan pasir).Persoalannya, batu dan bata sangat lemah terhadap tarikan dan geseran walaupun kuat terhadap tekanan. kamu bisa membuktikan hal ini. Jika disekitar tempatmu terdapat batu dan bata, jika batu dan bata ditumpuk (disusun secara vertikal) dalam jumlah banyak, batu dan bata tidak mudah patah (bentuknya tetap seperti semula). Dalam hal ini batu dan bata sangat kuat terhadap tekanan. Tetapi jika batu dan bata mengalamitegangan tarik dan tegangan geser, batu dan bata mudah patah. Oleh karena itu digunakan balok untuk mengatasi masalah ini. Balok mampu mengatasi tegangan tarik, tegangan tekan dan tegangan geser. Jika anda amati balok penyanggah pada pintu rumah, tampak bahwa balok tersebut tidak berubah bentuk. Sebenarnya terdapat perubahan bentuk balok , hanya perubahannya sangat kecil sehingga tidak tampak ketika dilihat dari jauh. Bagian atas balok mengalami mampatan akibat adanya tegangan tekan yang disebabkan beban di atasnya (batu dan bata dkk), sedangkan bagian bawah balok mengalami pertambahan panjang (akibat tegangan tarik). Tegangan geser terjadi di dalam balok.
7.      Konstruksi Dari Perkakas
Beberapa jenis perkakas seperti kunci inggris membutuhkan pegas untuk dapat bekerja dengan baik. Dengan adanya pegas maka kunci inggris dan juga perkakas lainnya bisa digunakan dan juga bermanfaat. Kunci yang terbuat dari bahan campuran besi dan baja ini sngat kuat dan cukup tahan lama dalam masanya. Hal ini karena manfat timah yang dapat membuat kombinasi dari besi dan baja lebih kuat sehingga sangat cocok untuk penggunaan perkakas konstruksi lainnya.
8.      Membantu Menahan Suatu Benda Agar Bisa Bergerak
Penggunaan pegas juga sering dimanfaatkan untuk membantu menahan suatu benda agar bisa bergerak dengan mudah . contoh yang paling mudah adalah konstruksi pegas berupa per pada sepedah motor, standar pada sepedah dan juga sepeda motor juga memiliki konstruksi pegas berupa per pada bagian standar tersebut bisa naik dan juga turun tanpa kehilanganmomentum, sehingga bisa digunakan untuk membantu menahan dan juga sepeda agar tidak terjatuh.

9.         Sebagai Media Rekreasi
Beberapa media rekreasi dan juga permainan juga memanfaatkan konstruksi pegas. Biasanya rekreasi seperti ini merupakan bentuk media rekreasi yang melompat- lompat dengan menggunakan srik khusus sehingga permainannya bisa melompat dan juga bergerak keberbagai tempat dengan memanfaatkan kekuatan pegas.
Seperti yang diketahui melompat adalah salah satu olahraga yang juga menyehatkantubu. permainain ini bisa ditemukan ditaman bermain atau ditempat penghijauan dengan taman mini yang cukup menarik. Manfaat penghijauan ini juga akan membantu mereleksasikan tubuh dengan tambahan permainan melompat dan prmainan lainnya yang cukup baik untuk kesehatan.
10.     Mempermudah Pekerjaan Manusia
Manfaat lainnya dari pegas adalah membantu mempermudah beban pekerjaan manusia. Beberapa pekerjaan yang berat apabila harus dilakukan sendiri tanpa alat bantu akan menjadi mudah dengan memanfaatkan pegas. Sudah banyak sekali penemuan-penemuan yang memanfaatkan pegas untuk membantu pekerjaan manusia. Kebanyakan pekerjaan ini merupakan jenis pekerjan yang berhubungan dengan bidang teknik seperti teknik mesin, teknik bangunan, dan jenis pekerjaan teknis lainnya yang berhubungan dengan beban-beban berat. Saat ini juga banyak bangunan yang menggunakan pegas agar lebih kokoh dan tahan terhadap guncangan. Pegas sendiri juga bisa dikombinasikan dengan kayu, seperti pada mainan yang terbuat dari kayu. Kayu yang digunakan bisa dengan kayu jati ini cukup bisa digunakan untuk apa saja dan kayu ini memiliki kualitas yang cukup baik.
11.     Untuk Menahan Beban
Anda memiliki suatu kendaraan berat, seperti truk yang biasa digunakan untuk mengangkut pasir dan juga beban berat lainnya? Bayangkan apabila tidak ada pegas didalam konstruksi truk tersebut. dengan adanya pegas, maka beban yang ditanggung oleh suatu kendaraan akan menjadi lebih baik, shingga tidak terjadi kerusakan pada kendaraan tersebut. pegas dapat membantu untuk menahan beban yang diletakkan pada kendaraan.
12.     Penggunaan Dalam Bidang Otomotif dan Teknik Mesin
Pegas juga sering dimanfaatkan untuk penggunaan didalam bidang otomotif dan juga teknik mesin. Bagian-bagian dari suatu mesin juga memanfaatkan konstruksi pegas, seperti per kleb, per kopling dan berbagimacam konstruksi mesin lainnya.
Seperti yang diketahui kendaraan jenis apapun tentungay menggunakan pegas untuk kenymanan penumpang maupun pengemudi agar berkendara menjadi lebih baik dan merupakan faktor keamanan. Dikatakan keamanan karena pegas jukup baik dalam hal menarik maupun menahan kendaraan yang melaju maupun berhenti, berbeda dengan kendaraan tradisional yang tidak terlalu mengunakan pegas seperti delman. Manfaat delman yang banyak digunakan masyarakat sebagai transportasi sampingan dan cukup ramah lingkungan selain transportasi umum yang modern. Oleh karenanya delmn menggunakan hewan kuda dalam pengemudiannya.


Itulah beberapa manfaat pegas bagi kehidupan kita sehari-hari. Tak disangka, ternyata pegas memiliki banyak sekali manfaat yang tidak kita sadari. Semoga artikel mengenai manfaat pegas ini dapat bermanfaat dan juga dapat meanambah wawasan kita.

Pengertian gaya magnet

Pengertian gaya magnet. Gaya magnet adalah gaya tarik menarik atau tolak menolak yang timbul akibat dua benda yang bersifat magnet saling berinteraksi.
Pengertian gaya mesin. Gaya mesin adalah gaya yang dihasilkan oleh suatu pesawat atau mesin

Senin, 23 April 2018

Jelaskan hubungan gaya pegas dan gerak pada mainan traktor pegas

Pernahkah mencoba mainan traktor pegas, jungkat-jungkit, dan panah? Model tersebut dapat dibuat dengan mudah, bahan yang diperlukan salah satunya harus memiliki gaya pegas yang dapat mendorong benda lainnya. Untuk mempelajari hubungan gaya dan gerak, contoh alat yang berhubungan gaya dan gerak.
a).Traktor Pegas
Mainan traktor sederhana dapat dibuat dari kelosan benang, karet gelang sebagai pegas, lilin, batang kayu, dan paku kecil.
b). Panah
Panah terdiri dari busur dan anak panah. Panah sederhana dapat dibuat dari batang kayu atau belahan bamboo yang lentur, tali, dan anak panah terbuat dari bambu atau batang plastik.
Pada panah, gaya pegas terdapat pada busurnya. Tali digunakan untuk menarik busur sampai melengkung. Ketika tali dilepaskan, bentuk busur akan kembali ke semula, menarik kembali tali yang membawa anak panah, sehingga anak panah akan terdorong dengan cepat dan jauh Menggunakan panah untuk mencapai sasaran yang tepat memerlukan keterampilan yang sangat tinggi. Oleh karena itu, olahraga memanah termasuk yang dilombakan di Olimpiade.
c). Jungkat-Jungkit.
Jungkat-jungkit pada awalnya diam (seimbang). Setelah ditekan ke bawah, kemudian dilepaskan, maka jungkat-jungkit bergerak naik turun. Ditekan berarti diberi gaya. Demikian pula ketika jungkat-jungkit diberi uang logam, maka jungkat-jungkit bergerak, mengapa? Uang logam tersebut memiliki berat dan berat itu termasuk gaya. Jadi, gaya menyebabkan jungkat-jungkit bergerak. Gaya pegas mempengaruhi gerak benda.

2. Penggunaan Alat yang Berhubungan dengan Gaya dan Gerak

Permainan jungkat-jungkit di bagian bawah tempat duduk terpasang pegas atau per. Pegas atau per sifatnya jika ditekan akan kembali ke semula sehingga benda yang di atasnya ikut bergerak. Dengan adanya per, jungkat-jungkit dapat memantul ketika digunakan. Berdasarkan pengamatan pada benda-benda tersebut ternyata gaya pegas yang menimbulkan dorongan dapat membantu berbagai pekerjaan dan membuat alat-alat lebih nyaman dipakai. Bahan apa yang dapat dibuat pegas pada benda-benda tersebut? Selain gaya pegas, gaya apa lagi pada benda yang gerakannya bermanfaat? Alat-alat yang dibuat ada yang harus diperhatikan penggunaannya. Kesimpulan tentang hubungan antara gaya dan gerak: Adanya hubungan antara gaya dan gerak dapat dimanfaatkan untuk alat-alat dalam kehidupan. Gerakan-gerakan yang diakibatkan suatu gaya dapat dimanfaatkan untuk benda-benda yang berguna bagi kehidupan manusia.

Rumus gaya pegas

Gimana dengan kalian ? apakah ada yang gemar belajar FISIKA ?
Mungkin sebagian dari kalian tidak menyukainya =D
wajar lah , Memang SULIT !!!
Tapi sebenarnya fisika mudah kok , kalau kalian menyukainya.

Mungkin Blog ini Hanya memberi soal-soal yang dan rumus yang tidak sulit  , agar kalian dapat menyukai dan gemar Belajar FISIKA .. =D

                Elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk semula setelah gaya dari luar yang di berikan kepada benda .ada 3 bentuk perubahan yang terjadi yaitu :
  1. Regangan adalah Perubahan bentuk yang terjadi karena dua gaya yang sama besar diberikan dengan arah yang berlawanan.saling menjauh dari titik pusat
  2. Mampatan adalah Perubahan bentuk yang terjadi karna dua gaya yang diberikan sama besar dan berlawanan arah menuju titik pusat.
  3. Gesekan terjadi karena gaya yang bekerja pada benda di kenakan pada masing-masing sisi benda, pada pristiwa gesekan terjadi tegangan gesek. Akibatnya benda mengalami pergeseran.


Rumus pada benda Pegas


Ket :
F = Gaya (N)
k = konstanta pegas (N/m)
x = perubahan panjang pada pegas (m)

contoh soal
Sebuah pegas di tari dengan sebuah gaya 20N sehingga membuat pegas
merenggang 5cm, berapakah konstanta pegas tersebut ?

Jawab :
Diketahui :
F = 20 N
x = 5 cm = 0,05 m

Ditanyakan :
k = konstanta pegas ... ?

Jawab :
F       = k.x
20 N = k.0,05
k       = 20N / 0,05
k       = 400 N


Pada gambar di samping , Pegas di susun secara pararel.
maka konstanta pengganti pegas nya adalah :




Contoh Soal :
Tiga buah pegas di pasang secara pararel ,
k1 dan k2= 200N/m ,k3 = 400 N/m. jika masa                        
beban 8 N, Berapa konstanta pengganti                            
dan pertambahan panjang pada pegas ?

jawab:
Dik : k1,k2= 200 N    F= 8 N
         k3 = 400 N
Dit : Kp dan x ... ?
jawa : Kp= k1+k2+k3
               =200+200+400=800 N/m
          x=F/k =8/800 = 0.01 m

Terkadang kita suka bingung dalam menentukan satuan dari rumus tersebut, rumus nya tahu tp satuannya gatau ,Sebenarnya ada cara untuk menghafalkan satuan cukup hafal rumus kalian bisa menentukan satuan ,
sebagai contoh yang ada di atas :
  1. x = F/k satuannya N / N/m , jadi kalian cukup menghilankan yang sama saja, 'N' nya kalaian hilangkan jadi tersisa 'm' , maka itulah satuannya, 
  2. nah jika N/ m di x dengan m , maka hasilnnya N/m2 , jika di kali cukup tambah kan kuadrat saja

 .Mudah kan menentukan satuan , tinggal coret-coret saja jika di bagi (satuannya sama) dan kuadratkan jika di x (satuannya yang sama) , Cara ini dapat digunakan juga dirumus lain jika kalian melupakan satuanya.

Pengertian gaya pegas dalam fisika

Istilah
elastisitas
mungkin sudah tidak asing lagi di telinga teman – teman. Dalam pelajaran ekonomi teman – teman juga mengenal elstisitas, tetapi elastisitas salam fisika tentu berbeda dengan elastisitas dalam ekonomi.
Dalam fisika sifat benda dibedakan menjadi dua, yaitu sifat plastis dan sifat elastis. Sifat plastis yaitu sifat benda yang tidak bisa kembali kebentuk semula setelah gaya luar yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan. Sedangkan Elastisitas diartikan sebagai sifat suatu bahan atau kemampuan suatu benda untuk kembali kebentuk semula setelah gaya luar yang diberikan kepada benda itu dihilangkan.

Contoh elastisitas dalam kehidupan sehari – hari :
1. Anak-anak yang sedang bermain ketapel menaruh batu kecil pada karet ketapel dan menarik karet tersebut sehingga bentuk karet berubah. Ketika anak tersebut melepaskan tarikannya, karet melontarkan batu kedepan dan karet ketapel segera kembali kebentuk awalnya.
2. Pegas yang ditarik kemudian dilepaskan maka pegas akan kembali ke bentuk semula.

Jika benda elastis diberi gaya dan gaya tersebut dihilangkan tetapi benda tidak dapat kembali kebentuk semula, maka dikatakan benda tersebut telah melewati batas elastis. Batas elastis diartikan sebagai jumlah maksimum tegangan yang dialami oleh suatu bahan untuk kembali ke bentuk awalnya. Batas elastis bergantung pada jenis bahan yang
digunakan. Jika pada batas elastis benda terus menerus diberi gaya maka benda akan putus atau patah. untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di atas:
Tegangan, Regangan, dan Modulus Elastis

a. Tegangan
ketika sebuah benda diberi gaya pada salah satu ujungnya dan ujung yang lain ditahan. Maka benda tersebut akan mengalami pertambahan panjang. Dalam fisika dikatakan benda mengalami tegangan atau stress. Misalnya seutas kawat dengan luas penampang A dan panjang awal Lo kemudian kawat ditarik dengan gaya sebesar F pada salah satu ujungnya dan ujung yang lain ditahan maka kawat aka mengalami ertambahan panjang sebesar ΔL. Gaya tarik ini menyebabkan, kawat mengalami tegangan tarik σ. tegangan didefinisikan sebagai hasil bagi antara gaya tarik (F) yang dialamikawat dengan luas penampangnya (A). 

Tegangan = gaya / luas
σ = F/ A

Tegangan merupakan besaran skalar dan sesuai persamaan di atas memiliki satuanm Nm-2 Atau pascal (Pa)
b. Regangan
jika gaya yang diberikan pada kawat dihilangkan maka kawat akan kembali ke bentuk semula. Perbandingan antara pertambahan panjang kawat pertambahan panjang ΔL dengan panjang awal Lo disebut regangan.
 
Regangan = pertambahan panjang / panjang mula-mula

e = ΔL / Lo
Karena pertambahan panjang ΔL dan panjang awal L adalah besaran yang sama, maka sesuai persamaan di atas regangan e tidak memiliki satuan atau dimensi.
c. Modulus Elastis
Modulus Elastisitas E Suatu bahan di definisikan sebagai perbandingan antara tegangan dengan regangan yang dialami bahan.
Modulus Elastisitas : tegangan / regangan
E :  Ïƒ / e
Gaya Pegas Fisika- Pegas merupakan benda berbentuk spiral yang terbuat dari logam. Pegas sendiri mempunyai sifat elastis. Maksudnya ia bisa mempertahankan bentuknya dan kembali ke bentuk semula setelah diberi gaya. Gaya pegas dapat didefinisikan sebagai gaya atau kekuatan lenting suatu pegas untuk kembali ke posisi  atau bentuk semula.
Elastisitas pada pegas
Sobat pernah nonton fantastic four? Salah satunya tokohnya adalah ReedRichards, seorang manusia karet yang elastis. Ternyata pegas juga sama seperti Reed Richards, elastis. Apa sih elastis itu? Elastis adalah kemampuan benda untuk kembali ke bentuk semula setelah gaya yang bekerja padanya dihilangkan. Ketika pegas ditarik  yang berarti ada gaya luar yang bekerja maka ia akan molor atau memannjang. Ketika gaya luar itu dihilangkan ia akan kembali ke bentuk semula.

Hukum Hooke (Gaya Pegas)
Robert Hooke seorang Ilmuwan asal inggris meneliti tentang gaya pegas. Imuwan berambut keriting ini menelurkan hukum hooke yang menyatakan Jika pada sebuat pegas bekerja sebuah gaya luar, maka pegas akan bertambah panjang sebanding dengan besarnya gaya yang diberikan.

Hukum Hooke dirumuskan
hukum hooke gaya pegas
F = k .Δx“Fitri Kurang AsyiX”
F = w (gaya berat) = gaya pegas = gaya yang bekerja pada pegas
k = konstanta pegas
Δx = pertambahan panjang
Energi Potensial Pada Pegas
Sebuah pegas yang diberi gaya entah itu ditarik atau ditekan akan memiliki energi potensial (energi karena kedudukan).Usaha yang dilakukan oleh gaya F untuk menarik sebuah pegas sehingga bertambah panjang sebesar x besarnya sama dengan perubahan energi potensial dari pegas. coba sobat hitung amati grafik hubungan gaya F dengan delta x berikut
grafik hubungan gaya dan pertambahan panjang pegas
Luasan di bawah yang diarsir merupakan usaha = perupahan energi potensial. Jadi untuk menghitung energi potensial bisa dirumuskan
energi potensial pada pegas
Contoh dan Aplikasi Gaya Pegas Sehari-hari Gaya pegas sangat luas sekali aplikasi dan manfaatnya di kehidupan sehari-hari. Lihat pulpen yang setiap hari sobat gunakan untuk menulis di sekolah, sebagian ada yang menggunakan pegas untuk menarik keluar masuk mata (ujung) pulpen. Contoh lainnya seperti pada mainan anak-anak seperti pistol-pistolan, sistem rem pada sepeda motor terutama yang tromol, jam, suspensi (shockbreaker), dan masih banyak lagi.
Rangkaian Pegas
Sama seperti hambatan, pegas juga bisa dirangkai (rangkaian pegas). Bentuk rangkaian pegas akan menentuka nilai konstanta pegas total yang akhirnya akan menentukan nilai dari gaya pegas.
1. Rangkaian Pegas Seri
Jika rangkaian seri makan konstanta pegas totalnya adalah

rangkaian pegas serirumus pegas seri
jika ada n pegas identik (konstanta k) maka rumus Konstanta totalnya tinggal 
Ks = K/n 2. Rangkaian Pegas Pararel
Jika rangkaian pegas pararel maka total konstantanya sama dengan jumlah seluruh konstanta pegas yang disusun pararel

rangkaian pegas pararel
Ks = K1 + K2 + … + Kn
Contoh Soal Gaya Pegas
1. Sobat punya pegas dengan konstanta pegas sebesar 200 N/m. Jika pegas tersebut sobat dudukin hingga tertekan sejauh 10 cm. Maka berapa energi yang digunakan?
jawaban : E = 1/2 k  (Δx)^2 = 1/2 x 200 x 0,1 x 0,1  = 1 Joule

Pengertian gaya pegas dan contohnya

Gaya adalah sesuatu benda yang ditarik atau didorong. Gaya tidak bisa dilihat tetapi bisa dirasakan. Hampir setiap hari kita melakukan gaya. Gaya sebenar nya ada berbagai macam jenis tapi gaya yang biasanya kita lakukan adalah gaya dorongan dan gaya tarik. Contoh gaya dorongan adalah mendorong meja, membuka pintu, dan mendorong gerobak. Contoh gaya tarik adalah menarik air di sumur, menutup pintu, mengibarkan bendera.
Gaya bisa memindah sesuatu benda seperti saata kita mendorong meja yang tadinya didalam kita dorong menjadi diluar dan pada saat kita menendang bola yang tadinya di tengah kita tendang menjadi di pinggir.

Macam-Macam Gaya

Yang tadi kita bicarakan diatas gaya mempunyai berbagai macam jenis. Nah sekarang kita akan mengenal macam-macam gaya.

Gaya Otot

Gaya otot adalah gaya yang menggunakan tenaga otot atau dihasilkan oleh gaya tarikan dan dorongan. Contoh gaya otot adalah mengangkat meja.

Gaya Gesek

Gaya gesek adalah gaya yang terjadi dua benda bergesekan antara dua permukaan datar. Gaya gesek memperlambat gerak benda. Kenapa sih kok memperlambat gerak benda? Karena dua permukaan datar yang bergesekan. Gaya gesek juga dapat menimbulkan suara. Contoh gaya gesek pada saat kita mengerem mobil, mobil itu akan berhenti.

Gaya Gravitasi

Gaya gravitasi adalah gaya yang terjadi karena gravitasi bumi. Gaya gravitasi menyebab kan semua benda mengapung. Contoh gaya gravitasi adalah buah kelapa yang jatuh dari pohonya.

Gaya Pegas

Gaya pegas adalah gaya yang dihasilkan oleh sebuah pegas. Contoh gaya pegas pada saat kita bermain ketapel.

Gaya Magnet

Gaya magnet adalah gaya yang ditimbulkan oleh dorangan dan tarikan dari magnet. Contoh gaya magnet adalah pada saat kita mendekatkan magnet dengan besi magnet akan di dorong sehingga menempel dibesi itu. Benda yang tidak bisa menempel pada magnet contohnya almunium, kayu, plastik,dll

Gaya Listrik

Gaya listrik adalah gaya yang dihasilkan oleh listrik contoh gaya listrik adalah pada saat kita menyalakan kipas angin, menyalakan lampu, menyalakan komputer,dll

Pengaruh Gaya

Benda dapat bergerak karna ada gaya yang timbul. Jika gaya tidak timbul maka benda tidak mungkin bergerak atau berubah kedudukkannya.

Gaya Mempengaruhi Gerak Benda

Gaya yang diberikan ke sebuah benda mengakibatkan berbagi perubahan contohnya diuraikan menjadi berikut
Benda diam menjadi bergerak karena ada gaya, contohnya bola yang berhenti kita tendang menjadi bergerak.
Benda bergerak menjadi diam contohnya pada saat kita menggayuh pedal sepeda yang sepeda tadi bergerak di rem menjadi berhenti.
Benda bergerak menjadi berubah arah contohnya pada saat kita menaiki motor yang tadinya bergerak kita belokan menjadi berubah arah.

Gaya Dapat Mengubah Bentuk Benda

Gaya yang kita lakukan juga mengubah bentuk benda. Contohnya
Almunium yang dibakar dan dipipihkan
Besi yang dibakar menjadi dipipihkan
Plastisin yang kita tekan akan berubah

Minggu, 22 April 2018

Pengertian populasi dan sampel menurut para ahli

A.      Pengertian Populasi
            Populasi merupakan subyek penelitian. Menurut Sugiyono (2010:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain.[1] Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
            Misalnya peneliti menetapkan populasi yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah siswa SMU Negeri 2 Danau Kerinci Kabupaten Kerinci dengan jumlah 300 orang.
            Pemilihan karakteristik populasi pada penelitian ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa, siswa-siswa yang dipilih sebagai unit populasi merupakan kelompok atau individu yang mempunyai karakteristik erat dengan SMU tersebut.
            Menurut Hartono (2011: 46), populasi dengan karakteristik tertentu ada yang jumlahnya terhingga dan ada yang tidak terhingga. Penelitian hanya dapat dilakukan pada populasi yang jumlahnya terhingga saja.[2]

B.       Pengertian Sampel
Menurut Sugiyono (2010:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila peneliti melakukan penelitian terhadap populasi yang besar, sementara peneliti ingin meneliti tentang populasi tersebut dan peneliti memeiliki keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel, sehingga generalisasi kepada populasi yang diteliti. Maknanya sampel yang diambil dapat mewakili atau representatif bagi populasi tersebut.
Keuntungan melakukan penelitian sampel adalah:
1.      Peneliti tidak repot harus meneliti populasi, cukup hanya meneliti sampelnya saja.
2.      Populasi yang terlalu besar memungkinkan ada subyek yang bisa tercecer atau luput dari peneliti pada saat diambil datanya.
3.      Lebih efisien dari segi waktu, biaya dan tenaga.
4.      Menghindari hal-hal yang destruktif, misalnya meneliti tentang kemampuan daya ledak peluru kendali.
5.      Penelitian tidak bisa dilakukan dengan mengguakan populasi sebagai sumber data.[3]

C.    Teknik Sampling
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan.
1.    Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi:
a.       Simple random sampling
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
b.      Proportionate stratified random sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
c.       Disproportionate stratified random sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
d.      Cluster sampling
Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.



2.    Nonprobability Sampling
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi:
a.         Sampling sistematis
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
b.         Sampling kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
c.         Sampling insidental
Yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu  siapa saja yang secara kebetulan insidental bertemu dengan peenliti dapat digunakan sebagai sampel.
d.        Sampling purposive
Yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
e.         Sampling jenuh
Yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunkan sebagai sampel.
f.          Snowball sampling
Yaitu teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar.[4]

D.    Ukuran Sampel
Besarnya jumlah sampel yang harus diambil dari populasi dalam suatu kegiatan penelitian sangat tergantung dari keadaan populasi itu sendiri, semakin homogen keadaan populasinya maka jumlah sampel semakin sedikit, begitu juga sebaliknya. Adapun penentuan jumlah sampel yang dikembangkan oleh Roscoe dalam Sugiyono (2010: 131) adalah sebagai berikut:
1.      Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.
2.      Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya : pria-wanita, pegawai negeri-swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30.
3.      Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel penelitiannya ada 5 (independen + dependen), maka jumlah anggota sampel = 10 x 5 = 50
4.      Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 s/d 20.[5]
Penetapan ukuran sampel dari populasi dapat juga menggunakan rumus Slovin, dimana penetapan sampel mempertimbangkan batas ketelitian yang dapat mempengaruhi kesalahan pengambilan sampel populasi. Rumus Slovin tersebut adalah sebagai berikut:
            n =
dimana:
n = ukuran sampel
            N = ukuran populasi
            E = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan

E.     Error Sampling
Error sampling dihitung berdasarkan selisih antara mean populasi dan mean sampel. Semakin besar selisih mean sampel dengan mean populasi maka semakin basar error samplingnya. Sebaliknya semakin sedikit selisih mean sampel dengan mean populasinya maka error samplingnya semakin kecil, apabila mean sampel dan mean populasinya sama maka error sampelnya adalah nol.[6]

Pengertian populasi dan contohnya

A. Pengertian Populasi
Populasi merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya yang menjadi pusat perhatian dan menjadi sumber data penelitian.
Berikut ini adalah contoh suatu populasi:
  • Populasi Mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad)
  • Populasi Mahasiswa Fakultas Pertanian (Faperta)
  • Populasi Mahasiswa Agroteknologi, Faperta, Unpad
  • Populasi Mahasiswa Agroteknologi Angkatan 2009, Faperta, Unpad
  • Populasi Mahasiswa Agroteknologi Kelas A, Angkatan 2009, Faperta, Unpad
  • Jika yang ingin diteliti adalah sikap konsumen terhadap satu produk tertentu, maka populasinya adalah seluruh konsumen produk tersebut
  • Jika yang diteliti adalah laporan keuangan perusahaan “X”, maka populasinya adalah keseluruhan laporan keuangan perusahaan “X” tersebut
  • Jika yang diteliti adalah motivasi pegawai di departemen “A” maka populasinya adalah seluruh pegawai di departemen “A”
B. Jenis-jenis Populasi
Populasi dapat dibagi berdasarkan keadaan (kompleksitasnya) dan berdasarkan ukurannya.
Populasi berdasarkan keadaannya

Populasi Homogen: populasi dikatakan homogen apabila unsur-unsur dari populasi yang diteliti memiliki sifat-sifat yang relatif seragam satu sama lainnya. Karakteristik seperti ini banyak ditemukan di bidang eksakta, misalnya air, larutan, dsb. Apabila kita ingin mengetahui manis tidaknya secangkir kopi, cukup dengan mencoba setetes cairan kopi tersebut. Setetes cairan kopi sudah bisa mewakili kadar gula dari secangkir kopi tersebut.
Populasi Heterogen: populasi dikatakan heterogen apabila unsur-unsur dari populasi yang diteliti memiliki sifat-sifat yang relatif berbeda satu sama lainnya. Karakteristik seperti ini banyak ditemukan dalam penelitian sosial dan perilaku, yang objeknya manusia atau gejala-gejala dalam kehidupan manusia yang bersifat unik dan kompleks. Misalnya, apabila kita ingin mengetahui rata-rata IQ mahasiswa Unpad angkatan 2009 (berarti rata-rata dari semua Fakultas).
Populasi berdasarkan ukurannya

Populasi terhingga: populasi dikatakan terhingga bilamana anggota populasi dapat diperkirakan atau diketahui secara pasti jumlahnya, dengan kata lain, jelas batas-batasnya secara kuantitatif, misalnya:
  • Banyaknya Mahasiswa Agroteknologi Kelas A, Angkatan 2009, Faperta, Unpad
  • Tinggi penduduk yang ada di kota tertentu
  • Panjang ikan di sebuah danau
Populasi tak hingga: populasi dikatakan tak hingga bilamana anggota populasinya tidak dapat diperkirakan atau tidak dapat diketahui jumlahnya, dengan kata lain, batas-batasnya tidak dapat ditentukan secara kuantitatif, misalnya:
  • Air di lautan
  • Banyaknya pasir yang ada di Pantai Pangandaran.
  • Banyaknya anak yang menderita kekurangan gizi
  • Kedalaman suatu danau yang diukur dari berbagai titik
C. Pengertian Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang dipilih dengan menggunakan aturan-aturan tertentu, yang digunakan untuk mengumpulkan informasi/data yang menggambarkan sifat atau ciri yang dimiliki populasi.
Dari definisi tersebut jelas bahwa sampel yang kita ambil digunakan untuk menggambarkan karakteristik suatu populasi, atau dengan kata lain, sampel digunakan untuk menggeneralisasi suatu populasi.  Dengan demikian, sampel harus betul-betul bersifat representatif sehingga dapat mewakili dan mencerminkan karakteristik populasi dari mana sampel itu diambil.
Seorang peneliti jarang mengamati keseluruhan populasi karena:
  • Biaya terlalu tinggi
  • Populasi demikian banyaknya sehingga dalam prakteknya tidak mungkin seluruh elemen diteliti
  • Keterbatasan waktu penelitian, biaya, dan sumber daya manusia
  • Populasi bersifat dinamis, yaitu unsur-unsur populasi bisa berubah dari waktu ke waktu
Ada tiga keuntungan utama pengambilan sampel, yaitu:
  • Biaya lebih rendah
  • Pengumpulan data lebih cepat
  • Hal ini mungkin untuk memastikan keseragaman dan untuk meningkatkan akurasi dan kualitas data karena kumpulan data lebih kecil
D. Jenis-jenis Sampel
Menurut Rath & Strong’s, ada dua jenis sampel, yaitu:
  • Sampel judgemental yaitu sampel dipilih berdasarkan pendapat analis dan hasul penelitian digunakan untuk menarik kesimpulan tentang item-item di dalam sampel yaitu pada observasi sesungguhnya.
  • Sampel statistical yaitu sampel dipilih secara acak/random dari seluruh populasi dan hasil penelitiannya dapat digunakan untuk menarik kesimpulan tentang seluruh populasi.
Jenis sampel
E. Syarat Sampel yang Baik
Dalam penyusunan sampel perlu disusun kerangka sampling yaitu daftar dari semua unsur sampling dalam populasi sampling, dengan syarat:
  1. Harus meliputi seluruh unsur sampel
  2. Tidak ada unsur sampel yang dihitung dua kali
  3. Harus up to date
  4. Batas-batasnya harus jelas
  5. Harus dapat dilacak di lapangan
Menurut Teken (dalam Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi), Ciri-ciri sample yang ideal adalah:
  • Dapat menghasilkan gambaran yang dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti
  • Dapat menentukan presisi (precision) dari hasil penelitian dengan menentukan penyimpangan baku  (standar) dari taksiran yang diperoleh
  • Sederhana, sehingga mudah dilaksanakan
  • Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya yang rendah

F. Penentuan Sampel
Penentuan sampel sangatlah penting perannya dalam penelitian. Berbagai penentuan sampel pada hakikatnya ialah untuk memperkecil kesalahan generalisasi dari sampel ke populasi. Hal ini dapat dicapai apabila diperoleh sampel yang representative. Artinya sampel yang benar-benar mencerminkan populasinya. Terdapat empat faktor yang harus dipertimbangkan untuk menentukan besarnya sampel yang harus di ambil sehingga dapat di peroleh gambaran yang representatif  dari populasinya.
Keempat factor ialah sebagai berikut :
  1. Tingkat keseragaman (Degree Of Homegeneity) dari populasi. Sehingga homogen populasi itu, semakin kecil sampel yang perlu diambil.
  2. Tingkat presisi yang dikehendaki dalam penelitian. Makin tinggi tingkat presisi yang dikehendaki makin besar anggota sampel yang harus diambil. Semakin besar sampel akan semakin kecil penyimpangan terhadap nilai populasi yang didapat.
  3. Rencana analisis yang dikaitkan dengan kebutuhan untuk analisis. Terkadang besarnya sampel masih belum mencukupi kebutuhan analisis, sehingga mungkin diperlukan sampel yang lebih besar.
  4. Teknik penentuan sampel yang digunakan. Penentuan ukuran sampel dipengaruhi oleh teknik penentuan sampel yang digunakan. Apabila teknik yang digunakan tepat atau sesuati maka kerepresentatifan sampel juga terjaga. Teknik ini juga tergantung pada biaya, tenaga, dan waktu yang disediakan.
G. Teknik Pengambilan Sampel (Sampling)
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel dari populasi. Sampel yang merupakan sebagaian dari populasi tersebut. kemudian diteliti dan hasil penelitian (kesimpulan) kemudian dikenakan pada populasi (generalisasi). Hubungan populasi, sample, teknik sampling, dan generasi dapat digambarkan sebagai berikut:
teknik sampling
Jenis-jenis Teknik Sampling
  • Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih untuk menjadi anggota sampel. Maksudnya jika elemen populasinya ada 50 dan yang akan dijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan 25/50 untuk bisa dipilih menjadi sampel. Syarat pertama yang harus dilakukan untuk mengambil sampel secara acak adalah memperoleh atau membuat kerangka sampel atau dikenal dengan nama“sampling frame”. Yang dimaksud dengan  kerangka sampling adalah daftar yang berisikan setiap elemen populasi yang bisa diambil sebagai sampel. Elemen populasi bisa berupa data tentang orang/binatang, tentang kejadian, tentang tempat, atau juga tentang benda.
Teknik ini antara lain sebagai berikut:
1. Simple random sampling
Dikatakan simple (sederhana) karena pengmbilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada pada populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Simple random sampling adalah teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung dilakukan pada unit sampling. Dengan demikian setiap unit sampling sebagai unsur populasi yang terpencil memperoleh peluang yang sama untuk menjadi sampel atau untuk mewakili populasi. Contoh populasi terdiri dari 500 orang mahasiswa program S1 (unitsampling). Untuk memperoleh sampel sebanyak-sebanyak 150 orang dari populasi tersebut, digunakan teknik ini, baik dengan cara undian, ordinal, maupun tabel bilangan random.
Kelebihan dari pengembilan acak sederhana ini adalah mengatasi bias yang muncul dalam pemilihan anggota sampel. dan kemampuan menghitung standard error. Sedangkan,kekurangannya adalah tidak adanya jaminan bahwa setiap sampel yang diambil secara acak akan merepresentasikan populasi secara tepat
Contoh lain:
  • Jumlah pegawai bank yang mengikuti pelatihan di Singapura
  • Narapidana yang mendapatkan remisi tahun 2005 dari presiden
  • Jumlah pegawai diknas kota bandung yang masuk Diklatpim II
2. Proportionate stratified random sampling
Teknik ini hampir sama dengan simple random sampling namun penentuan sampelnya memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam populasi. Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota /unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional.
Misalnya, populasi adalah karyawan PT. XYZ berjumlah 125. Dengan tingkat kesalahan 5% diperoleh besar sampel adalah 95. Populasi sendiri terbagi ke dalam tiga bagian (marketing, produksi dan penjualan) yang masing-masing berjumlah :
Marketing       : 15
Produksi         : 75
Penjualan       : 35
Maka jumlah sample yang diambil berdasarkan masing-masing bagian tersebut ditentukan kembali dengan rumus n = (populasi kelas / jml populasi keseluruhan) x jumlah sampel yang ditentukan
Marketing       : 15 / 125 x 95            = 11,4 dibulatkan 11
Produksi         : 75 / 125 x 95            = 57
Penjualan       : 35 / 125 x 95            = 26.6 dibulatkan 27
Sehingga dari keseluruhan sample kelas tersebut adalah 11 + 57 + 27 = 95 sampel.
3. Disproportionate stratified random sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proposional.
Misalnya, populasi karyawan PT. XYZ berjumlah 1000 orang yang berstrata berdasarkan tingkat pendidikan SMP, SMA, DIII, S1 dan S2. Namun jumlahnya sangat tidak seimbang yaitu :
SMP    : 100 orang
SMA    : 700 orang
DIII     : 180 orang
S1        : 10 orang
S2        : 10 orang
Jumlah karyawan yang berpendidikan S1 dan S2 ini sangat tidak seimbang (terlalu kecil dibandingkan dengan strata yang lain) sehingga dua kelompok ini seluruhnya ditetapkan sebagai sampel.
4. Area Sampling (Sampling Daerah/Cluster)
Cluster sampling atau area sampling  digunakan jika sumber data atau populasi sangat luas misalnya penduduk suatu provinsi, kabupaten, atau karyawan perusahaan yang tersebar di seluruh provinsi. Untuk menentukan mana yang dijadikan sampelnya, maka wilayah populasi terlebih dahulu ditetapkan secara random, dan menentukan jumlah sample yang digunakan pada masing-masing daerah tersebut dengan menggunakan teknik proporsional stratified random sampling mengingat jumlahnya yang bisa saja berbeda.
Kelebihan dari pengambilan acak berdasar area ini adalah lebih tepat menduga populasi karena variasi dalam populasi dapat terwakili dalam sampel. Sedangkan, kekurangannya adalah memerlukan waktu yang lama karena harus membaginya dalam area-area tertentu.
Contoh:
Peneliti ingin mengetahui tingkat efektivitas proses belajar mengajar di tingkat SMA. Populasi penelitian adalah siswa SMA seluruh Indonesia. Karena jumlahnya sangat banyak dan terbagi dalam berbagai provinsi, maka penentuan sampelnya dilakukan dalam tahapan sebagai berikut :
  • Menentukan sample daerah. Misalnya ditentukan secara acak 10 Provinsi yang akan dijadikan daerah sampel.
  • Mengambil sampel SMA di tingkat Provinsi secara acak yang selanjutnya disebut sampel provinsi. Karena provinsi terdiri dari Kabupaten/Kota, maka diambil secara acak SMA tingkat Kabupaten yang akan ditetapkan sebagai sampel (disebut Kabupaten Sampel), dan seterusnya, sampai tingkat kelurahan / Desa yang akan dijadikan sampel. Setelah digabungkan, maka keseluruhan SMA yang dijadikan sampel ini diharapkan akan menggambarkan keseluruhan populasi secara keseluruhan.
  • Nonprobability Sampling
Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi, sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, snowball.
1. Sampling Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik sampling yang menggunakan nomor urut dari populasi baik yang berdasarkan nomor yang ditetapkan sendiri oleh peneliti maupun nomor identitas tertentu, ruang dengan urutan yang seragam atau pertimbangan sistematis lainnya.
Contoh:
Akan diambil sampel dari populasi karyawan yang berjumlah 125. Karyawan ini diurutkan dari 1–125 berdasarkan absensi. Peneliti bisa menentukan sampel yang diambil berdasarkan nomor genap (2, 4, 6, dan seterusnya) atau nomor ganjil (1, 2, 3, dan seterusnya), atau bisa juga mengambil nomor kelipatan (2, 4, 8, 16, dan seterusnya).
2. Sampling Kuota
Sampling kuota adalah teknik sampling yang menentukan jumlah sampel dari populasi yang memiliki ciri tertentu sampai jumlah kuota (jatah) yang diinginkan.
Misalnya akan dilakukan penelitian tentang persepsi siswa terhadap kemampuan mengajar guru. Jumlah Sekolah adalah 10, maka sampel kuota dapat ditetapkan masing-masing 10 siswa per sekolah.
3. Sampling Aksidential
Sampling Aksidential merupakan teknik penentuan sampel secara kebetulan atau siapa saja yang kebetulan (aksidential) bertemu dengan peneliti yang dianggap cocok dengan karakteristik sampel yang ditentukan akan dijadikan sampel.
Misalnya penelitian tentang kepuasan pelanggan pada pelayanan Mall A. Sampel ditentukan berdasarkan ciri-ciri usia di atas 15 tahun dan baru pernah ke Mall A tersebut, maka siapa saja yang kebetulan bertemu di depan Mall A dengan peneliti (yang berusia di atas 15 tahun) akan dijadikan sampel.
4. Purposive Sampling
Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel. Misalnya, peneliti ingin meneliti permasalahan seputar daya tahan mesin tertentu. Maka sampel ditentukan adalah para teknisi atau ahli mesin yang mengetahui dengan jelas permasalahan ini atau penelitian tentang pola pembinaan olahraga renang. Maka sampel yang diambil adalah pelatih-pelatih renang yang dianggap memiliki kompetensi di bidang ini. Teknik ini biasanya dilakukan pada penelitian kualitatif.
Kelebihan dari pengambilan menurut tujuan ini adalah tujuan dari peneliti dapat terpenuhi.  Sedangkan, kekurangannya adalah belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada.
5. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah sampel yang mewakili jumlah populasi. Biasanya dilakukan jika populasi dianggap kecil atau kurang dari 100. Misalnya akan dilakukan penelitian tentang kinerja guru di SMA XXX Jakarta. Karena jumlah guru hanya 35, maka seluruh guru dijadikan sampel penelitian
6. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan jumlah sampel yang semula kecil kemudian terus membesar ibarat bola salju. Misalnya akan dilakukan penelitian tentang pola peredaran narkoba di wilayah A. Sampel mula-mula adalah 5 orang narapidana, kemudian terus berkembang pada pihak-pihak lain sehingga sampel atau responden terus berkembang sampai ditemukannya informasi yang menyeluruh atas permasalahan yang diteliti.
Kelebihan dari pengambilan beruntun ini adalah bisa mendapatkan responden yang kredibel di bidangnya. Sedangkan, kekurangannya adalah memakan waktu yang cukup lama dan belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada.
H. Teknik Penentuan Jumlah Sampel
Salah satu cara untuk menentukan jumlah sample adalah dengan menggunakan rumus dari  Taro Yamane:
penentuan sampel
n= Jumlah sampel
N= Jumlah Populasi
d² = Presisi yang inginkan (misal 5 % atau 10 %)
I. Penelitian
Populasi dalam penelitian dapat pula diartikan sebagai keseluruhan unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga.
a. Unit analisis
Unit analisis adalah unit/satuan yang akan diteliti atau dianalisis. Unit analisis suatu penelitian dapat berupa individu, kelompok, organisasi, institusi, benda, wilayah dan waktu tertentu sesuai dengan pokus permasalahannya. Contoh judul penelitian untuk setiap unit analisis, yaitu:
  • Individu : Pengaruh Kenaikan Harga BBM terhadap Penjualan Kendaraan Bermotor
  • Kelompok :  Analisis Bantuan Modal dan Kredit bagi Kelompok Pedagang Ikan
  • Organisasi : Pengaruh Pergantian Ketua Jurusan terhadap Jalannya Organisasi Kemahasiswaan Jurusan
  • Institusi : Pengaruh Penggunaan Sistem Operasi terhadap Perusahaan BUMN
  • Benda : Metode Pemikiran Abu Hamid al-Gazali dalam Teologi Islam
  • Wilayah : System pendidikan medrasah dan pesantren di Sulawesi Selatan
  • Waktu : Gerakan Modern Islam di Indonesia pada tahun 1900
b. Metode Penelitian
1. Penelitian  Korelasional
Penelitian ini bertujuan untuk  mengkaji tingkat keterkaitan antara variasi suatu faktor dengan variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi. Ciri-ciri:
  • Terdapat kata “Hubungan” dalam judul penelitian
  • Menggunakan analisis perhitungan Regresi
  • Simbol y sebagai variabel terikat
2. Penelitian  Kausal
Penelitian ini bertujuan untuk  menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen tetapi  dilakukan dengan pengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi penyebab, sebagai pembanding. Ciri-ciri:
  • Terdapat kata “Pengaruh” dalam judul penelitian
  • Menggunakan analisis perhitungan Pathanalisis