Rabu, 18 April 2018

Jelaskan cara mengumpulkan data secara acak

Teknik pengumpulan data  adalah teknik pengumpulan data mana yang paling tepat, sehingga benar-benar didapat data yang benar dan reliabel. Jangan semua teknik pengumpulan data berupa angket, observasi, dan wawancara dicantumkan kalau sekiranya tidak dapat dilaksanakan. Selain konsekuensi dari mencantumkan ketiga teknik pengumpulan data itu adalah setiap teknik pengumpulan data yang dicantumkan harus ada datanya. Untuk mendapatkan data yang lengkap dan objektif perlu beberapa teknik sangat diperlukan. Jika satu teknik mencukupi maka teknik lain tidak perlu digunakan. Data dikumpulkan dari sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas sekumpulan unit analisis sebagai sasaran penelitian.
Dalam metode pengumpulan data tentu diperlukan sebuah alat atau instrumen pengumpul data. Instrumen pengumpulan data  merupakan sesuatu yang amat penting dan strategi kedudukannya didalam keseluruhan kegiatan penelitian. Instumen sebagi alat bantu dalam menggunakan methode pengumpulan data merupakan sarana yang dapat diwujudkan dalam benda, misalnya angket ,perangkat tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, skala dan sebaginya. Dengan instrumen akan diperoleh data yang merupakan bahan penting untuk menjawab permasalahan, mencari sesuatu yang akan digunakan untuk mencapi tujuan, dan untuk membuktikan hipotesis. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap petanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara empiris, dan untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu dikumpulkan oleh sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas sekumpulan unit analisis sebagai sasaran penelitian.
Variabel-variabel yang diteliti terdapat pada unit analisis yang bersangkutan dalam sampel penelitian. Data yang dikumpulkan dari setiap variabel ditentukan oleh definisi operasional variabel yang bersangkutan. Definisi operasional itu menunjuk pada dua hal yang penting dalam hubungannya dengan pengumpulan data, yaitu indikator empiris dan pengukuran.
Variabel Data
Secara umum variabel adalah suatu informasi tertentu yang nilainya tidak tetap seperti IPK, Berat Badan, Kecepatan Akses Data, Kondisi Badan dll.
Data adalah nilai tertentu dari suatu variabel. Seperti IPK=3.24, Berat Badan=76 kg, Kecepatan Akses Data = 56 bps, Kondisi Badan=Sehat dll .
Variabel Penelitian
Segala sesuatu yang menjadi obyek penelitian dan bersifat spesifik dan faktor-2 yang berperanan dalam peristiwa/gejala yang akan diteliti.
Kegunaan Variabel Penelitian :
  • Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data
  • Untuk mempersiapkan metode analisis/pengolahan data
  • Untuk pengujian hipotesis
Variabel Penelitian Yang Baik :
  • Relevan dengan tujuan penelitian
  • Dapat diamati dan dapat diukur
Dalam suatu penelitian, variebel perlu diidentifikasi, diklasifikasi dan didefinisikan secara operasional dengan jelas dan tegas agar tidak menimbulkan kesalahan dalam pengumpulan dan pengolahan data.
Serta dalam pengujian hipotesis Identifikasi Variabel Penelitian :
  • Untuk mendata variabel-variabel yang ada dalam penelitian
  • Untuk menetapkan variabel-variabel utama yang akan dibahas
Contoh nya suatu penelitian untuk mempelajari faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen untuk membeli Sepeda Motor “Honda” Variabel penelitian yang berpengaruh ditetapkan, misalnya Selera Konsumen,  Tingkat Pendapatan Konsumen, Kualitas Sepeda Motor Honda, Harga Beli dan Harga Jual.
Klasifikasi Variabel Penelitian :
  • Untuk menentukan jenis variabel
  • Untuk menentukan alat dan metode pengumpulan data
Jenis Klasifikasi Variabel dan Data Penelitian :
1. Menurut Skala Pengukurannya
Variabel Data Keterangan

  • Nominal : Jenis Kelamin Pria, Wanita Tidak ada tingkatan/jenjang
  • Ordinal : Juara I, II, III Terdapat tingkatan/jenjang
  • Interval : Suhu Ruangan 5oC– 10oC Tidak mengenal nilai mutlak
  • Rasio : Berat Badan 76 kg Mengenal nilai mutlak
2. Menurut Sifat Fisik
Variabel Data Keterangan

  • Kualitatif : Selera Suka, Tidak Suka Bukan Angka
  • Kuantitatif : Harga Rp. 1.750.000,- Angka
3. Menurut Cara Pengukurannya
  • Diskrit : Jumlah anak 3 orang Dari pencacahan
  • Kontinu : Luas Ruangan 102,34 m2 Dari pengukuran
4. Menurut Cara Pengumpulan
  • Primer : Jumlah komputer yang rusak di Lab. Secara langsung (pendataan langsung di lab. Komputer)
  • Sekunder : Jumlah penduduk Semarang thn 1990 Tidak langsung (dokumentasi data di Kantor BPS)
5. Menurut Sumber Data
Variabel Data Keterangan

  • Intern : Mahasiswa mendata jumlah mahasiswa Di dalam lembaga aktif di kampusnya
  • Ekstern : Mahasiswa mengumpulkan data tentang Dari luar lembaga jumlah penduduk dari dokumen di BPS
Definisi Operasional Variabel Penelitian :
  • Untuk mendefinisikan secara jelas dan tegas arti dari variabel tersebut
  • Untuk memberikan persepsi yang sama sehingga tidak terdapat arti yang bias
Sumber data dan metode pengumpulan data :
  1. Data Primer
    • Data penelitian yang diperoleh sendiri melalui
    • Wawancara, Observasi, Tes,
    • Kuesioner (Daftar Pertanyaan)
    • Pengukuran Fisik
    • Percobaan Laboratorium
  2. Data Sekunder
    • Data yang diperoleh dari sumber kedua, dokumentasi lembaga
    • Biro Pusat Statistik (BPS)
    • Rumah sakit
    • Lembaga atau institusi
Alat pengumpul data dapat dibedakan menjadi dua yaitu
1. Pengumpulan Data dengan Metode Tes
merupakan suatu metode penelitian psikologis untuk memperoleh informasi tentang berbagai aspek dalam tingkah laku dan kehidupan batin seseorang, dengan menggunakan pengukuran (measurement) yang menghasilkan suatu deskripsi kuantitatif tentang aspek yang diteliti. Keunggulan metode ini adalah lebih akurat karena tes berulang-ulang direvisi dan instrument penelitian yang objektif. Sedangkan kelemahan metode ini adalah hanya mengukur satu aspek data, memerlukan jangka waktu yang panjang karena harus dilakukan secara berulang-ulang, dan hanya mengukur keadaan siswa pada saat tes itu dilakukan.
Secara umum test memiliki dua fungsi yaitu:
  • Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hal ini test berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu
  • Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, karena melalui test tersebut dapatdiketahui seberapa jauh tujuan pembelajaran telah dicapai.
jenis-jenis tes, yaitu:
  • Tes Intelegensi atau intellegence test, yaitu tes yang digunakan untuk mengadakan estimasi atau perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang dengan cara memberikan berbagai tugas kepada orang yang akan diukur intelegensinya.
  • Tes Bakat atau abtitude test, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui bakat seseorang.
  • Tes Minat atau measures test yaitu tes yang digunakan untuk menggali minat seseorang  terhadap sesuatu.
  • Tes Kepribadian atau personality test, yaitu tes yang digunakan untuk mengungkap kepribadian seseorang, seperti self–concept, kreativitas, disiplin, kemampuan khusus, dan sebagainya.
  • Tes Perkembangan Vokasional
  • Tes Hasil Belajar (Achievement Test) yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.
Menurut jenisnya tes terbagi menjadi:
  • Test standar, yaitu test yang sudah dibakukan setelah mengalami beberapa kali uji coba (try out) dan memenuhi syarat test yang baik.
  • Test buatan guru, yaitu test yang dibuat oleh guru.
  • Menurut jenis waktu yang disediakan test terdiri atas:
  • Power test, yakni test dimana waktu yang disediakan untuk menyelesaikan test tidak dibatasi.
  • Speed test, yaitu test dimana waktu yang disediakan untuk menyelesaikan test dibatasi.
2. Pengumpulan Data dengan Metode Non Tes atau teknik pengumpulan data
a. observasi
Pengamatan melibatkan semua indera (penglihatan, pendengaran, penciuman,
pembau, perasa).  Pencatatan hasil dapat dilakukan dengan bantuan alat rekam elektronik. Observasi merupakan metode yang cukup mudah dilakukan untuk pengumpulan data.

Keuntungan dalam melalukan metode observasi antara lain :
a.  Pada kasus dimana perolehan data dengan metode lain kurang memuaskan dapat dipertegas dengan observasi lapangan sehingga menjadi lebih akurat.
b. Dalam waktu yang bersamaan peneliti dapat dengan mudah mengambil responden yang mungkin dengan pertimbangan khusus untuk mengambil tidakan.
c. Banyak gejala atau peristiwa yang hanya dapat diselidiki dengan cara observasi.
d. Hasil yang diperoleh lebih akurat dan sulit dibantah karena sudah melalui penelitian.
Kelemahan dalam melakukan metode observasi antara lain:
a.  Observasi tergantung pada kemampuan pengamatan dan mengingat.
b.  Kelemahan-kelemahan observer dalam pencatatan.
c.  Banyak kejadian dan keadaan objek yang sulit diobservasi, terutama yang menyangkut kehidupan peribadi yang sangat rahasia.
d. Oberservasi sering menjumpai observer yang bertingkah laku baik dan menyenangkan karena tahu bahwa ia sedang diobservasi.
e.  Data yang diperoleh terkadang bersifat Subyektif.
Berikut ini adalah alat dan cara melaksanakan observasi, yaitu:
1. Catatan Anekdot (Anecdotal Record )
Alat untuk mencatat gejala-gejala khusus atau luar biasa menurut urutan kejadian, catatan dibuat segera setelah peristiwa terjadi.
2. Catatan Berkala (Incidental Record)
Pencatatan berkala walaupun dilakukan berurutan menurut waktu munculnya suatu gejala tetapi tidak dilakukan terus menerus, melainkan pada waktu tertentu dan terbatas.
3. Daftar Chek (Check List )
Penataan data dilakukan dengan menggunakan sebuah daftar yang memuat nama observer dan jenis gejala yang diamati.
4. Skala Penilaian (Rating Scale)
Pencatatan data dengan alat ini dilakukan seperti chek list. Perbedaannya terletak pada kategorisasi gejala yang dicatat. Dalam rating scale tidak hanya terdapat nama objek yang diobservasi dan gejala yang akan diselidiki akan tetapi tercantum kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan atau jenjang setiap gejal tersebut.
5. Peralatan Mekanis (Mechanical Device)
Pencatatan dengan alat ini tidak dilakukan pada saat observasi berlangsung.
Macam-macam observasi :
a.  Observasi Partisipatif

Peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas.
b. Observasi Terus Terang atau Tersamar
Peneliti berterus terang kepada narasumber bahwa ia sedang melakukan penelitian dan suatu saat peneliti melakukan tidak berterus terang agar dapat mengetahui informasi yang dirahasiakan narasumber.
c. Observasi tak Berstruktur
Dilakukan dengan tidak Berstruktur karena fokus penelitian belum jelas dan apabila masalah sudah jelas, maka dapat dilakukan secara berstruktur dengan menggunakan pedoman observasi
Obyek dari observasi
  1. Space : Ruang dalam aspek fisiknya
  2. Actor : Orang yang terlibat dalam situasi sosial
  3. Activity : Seperangkat kegiatan yang dilakukan orang
  4. Object : Benda-benda yang terdapat di tempat itu
  5. Act : Perbuatan / Tindakan tertentu
  6. Event : Rangkaian aktivitas yang dikerjakan orang-orang
  7. Time : Urutan Kegiatan
  8. Goal : Tujuan yang ingin dicapai
  9. Feeling : Emosi yang dirasakan dan diekspresikan orang-orang
b. Angket atau kuesioner (questionnaire)
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden) atau daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden. Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertnyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebiasaan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya. Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat/direkam. tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan masalah dan tujuan penelitian, untuk memperoleh informasi dengan reliabel dan validitas yang tinggi.
Kuesioner dapat dibagi menjadi empat, yaitu:
  • Kuesioner tertutup : Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai.
  • Kuesioner terbuka : Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga responden haru memformulasikan jawabannya sendiri.
  • Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup : Dimana pertanyaan tertutup kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.
  • Kuesioner semi terbuka : Pertanyaan yang  jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban.
Kualitas Instrumen :
  1. Valid dan tepat : tepat untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan isinya mewakili variabel yang diteliti.
  2. Reliabel dan tetap : diulang pada sunjek yang sama memperoleh hasil yang sama.
Keuntungan angket yaitu
  1. Lebih mudah jika responden yang akan diambil datanya jarak lokasinya cukup jauh.
  2. Bila responden berjumlah banyak maka pertanyaan yang telah disiapkan akan lebih efisein.
  3. Memberikan kemudahan bagi responden untuk menjawab pertanyaan karena dapat berdiskusi terlebih dahulu dengan responden lainnya.
  4. Responden dapat lebih leluasa dalam menjawab soal kapan saja maupun dimana saja.
kelemahan angket yaitu
  1. Kurang fleksibel
  2. Terkadang jawaban yang diberikan oleh responden akan terpengaruh oleh keadaan sekitar.
  3. Bisa terjadi kesalah tanggapan oleh responden dalam menjawab pertanyaan.
Langkah-langkah penyusunan Kuesioner  :
  1. mengkaji teori tentang variabel penelitian
  2. menganalisis dimensi, indikator, konstruk pada variabel penelitian
  3. menyusun kisi-kisi intrumen
  4. menulis butir pertanyaan/penyataan
c. Wawancara
Suatu  metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi dari narasumber secara lisan. Proses wawancara dilakukan dengan cara tatap muka secara langsung dengan narasumber. Jawaban responden direkam dan dirangkum sendiri oleh peneliti. Seorang peneliti harus memiliki ketrampilan dalam mewawancarai, motivasi yang tinggi, dan rasa aman, artinya tidak ragu dan takut dalam menyampaikan wawancara. Seorang peneliti juga harus bersikap netral, sehingga responden tidak merasa ada tekanan psikis dalam memberikan jawaban kepada peneliti.
ada dua macam pedoman wawancara, yaitu:
  1. Pedoman wawasan tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan bersifat pertanyaan spontan. Tentu saja kreativitas pewawancara sangat diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih banyak tergantung dari pewawancara. Pewawancaralah sebagai pengemudi jawaban responden. Banyak peluang untuk melakukan wawancara mendalam (in dhepth
    interviewing).
  2. Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list,  jawaban singkat, padat, tidak dirancang untuk wawancara mendalam.
Keuntungan wawancara yaitu
  • Data yang diperoleh akan cepat dan secara langsung.
  • Pertanyaan dapat langsung mengenai kesasaran.
  • Bersifat fleksibel.
Kelemahan wawancara yaitu
  • Membutuhkan waktu lebih lama karena kesulitan bertemu dengan nara sumber.
  • Memerlukan biaya yang lebih mahal.
  • Memerlukan pewawancara yang lebih banyak.
Kerlinger (dalam Hasan 2000) menyebutkan 3 hal yang menjadi kekuatan metode wawancara :
a. Mampu mendeteksi kadar pengertian subjek terhadap pertanyaan yang diajukan. Jika mereka tidak mengerti bisa diantisipasi oleh interviewer dengan memberikan penjelasan.
b. Fleksibel, pelaksanaanya dapat disesuaikan dengan masing-masing individu.
c. Menjadi stu-satunya hal yang dapat dilakukan disaat tehnik lain sudah tidak dapat dilakukan.
Menurut Yin (2003) disamping kekuatan, metode wawancara juga memiliki kelemahan, yaitu :
a. Retan terhadap bias yang ditimbulkan oleh kontruksi pertanyaan yang penyusunanya kurang baik.
b. Retan terhadap terhadap bias yang ditimbulkan oleh respon yang kurang sesuai.
c. Probling yang kurang baik menyebabkan hasil penelitian menjadi kurang akurat.
d. Ada kemungkinan subjek hanya memberikan jawaban yang ingin didengar oleh interviwer.
d. Teknik Sampling
Sampel (contoh) merupakan sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling.
Teknik sampling berguna untuk :
  1. Mereduksi anggota populasi menjadi anggotas sampel yang mewakili populasinya (representatif), sehingga kesimpulan dapat dipertanggungjawabkan.
  2. Lebih teliti menghitung yang sedikit daripada yang banyak
  3. menghemat waktu, tenaga dan biaya.
Teknik pengambilan sampel dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
  1. Sampling random (probability sampling), yaitu pengambilan sampel secara acak (random) yang dilakukan dengan cara undian, ordinal atau tabel bilangan random atau dengan komputer.  teknik ini terdiri dari 4 macam yaitu
    • Teknik Sampling Sederhana (Simple random sampling)
    Setiap unsur dalam seluruh populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih.
    • Teknik Sampling Bertingkat (Stratified Sampling)
    Atau disebut juga teknik sampling berlapis, berjenjang dan petala. Digunakan apabila populasinya heterogen atau terdiri atas kelompok yang bertingkat.
    • Teknik Sampling Kluster (Cluster Sampling)
    Disebut juga teknik sampling daerah, conditional sampling atau restricted sampling. Digunakan bila populasi tersebar dalam beberapa dearah, propinsi, kabupaten kecamatan.
    • Teknik Sampling Sistematis (Systematical Sampling)
    Sebenarnya merupakan treknik sampling sederhana yang dilakukan secara ordinal. Artinya, anggotas sampel dipilih berdasarkan urutan tertentu.
  2.  Sampling non random (non probability sampling), yaitu pengambilan sampel secara tidak acak. Dan terdiri dari 3 macam yaitu
    • Teknik Sampling Kebetulan (Accidental Sampling)
    Teknik sampling kebetulan dilakukan apabila pemilihan anggota sampelnya dilakukan terhadap orang atau benda yang kebetulan ada atau dijumpai.
    • Teknik Sampling Bertujuan (Purposive Sampling)
    Teknik ini digunakan apabila anggota sampel yang dipilih khusus berdasarkan tujuan penelitiannya.
    • Teknik Sampling Kuota (Quota Sampling)
    Teknik ini digunakan apabila anggota sampel pada suatu tingkat dipilih dengan jumlah tertentu (kuota) dengan ciri-ciri tertentu
e. Dokumen
Dokumentasi berkaitan dengan suatu kegiatan khusus berupa pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan penyebarluasan suatu informasi. Dokumentasi itu sendiri adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan photo, dan penyimpanan photo. Dalam penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh dari sumber manusia atau human resources, melalui observasi dan wawancara. Sumber lain yang bukan dari manusia (non-human resources), diantaranya dokumen, foto dan bahan statistik. Dokumen terdiri bisa berupa buku harian, notula rapat, laporan berkala, jadwal kegiatan, peraturan pemerintah, anggaran dasar, rapor siswa, surat-surat resmi dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar