Senin, 09 April 2018

Kelebihan dan kekurangan sensus dan sampling

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SAMPLING


1.1   PENGERTIAN SAMPEL

Dalam ilustrasi kita sering menyebut istilah populasi dan sample. Agar diperoleh pemahaman yang  seragam, secara ringkas tentang pengertian-pengertian dasar berikut:
Populasi          :   keseluruhan unit atau individu yang ingin diteliti.
Sampel            :   sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan prosedur tertentu  
                            dan diharapkan dapat mewakili suatu populasi.
Parameter      :   suatu nilai yang menggambarkan karakteristik suatu populasi
Statistik          :   suatu nilai yang menggambarkan karakteristik suatu sample.
Survei             :   suatu penelitian yang dilakukan terhadap sample.
Sensus             :   suatu penelitian yang dilakukan pada semua individu dalam populasi.


1.2   PENGGUNAAN SAMPEL

Penggunaan sample dalam suatu penelitian berdasarkan atas pertimbangan berikut:
1.      Apabila tidak mungkin mengamati semua anggota populasi.
2.      Pengamatan terhadap semua anggota populasi dapat bersifat merusak.
3.      Menghemat waktu, biaya  dan tenaga
4.      Mampu memberikan informasi yang lebih menyeluruh dan mendalam.

1.3   SAMPEL YANG BAIK

Pengambilan sample yang tepat diharapkan mampu mewakili seluruh anggota populasi dan mampu memberikan informasi yang terkait dengan populasi yang diteliti. Informasi yang diperoleh dapat digunakan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan. Agar informasi yang diperoleh dapat memenuhi tujuan maka dibutuhkan ketepatan data yang dikumpulkan. Syarat data sample yang baik, yaitu:
1.      Obyektif (sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya)
2.      Representatif (mewakili keadaan yang sebenarnya)
3.      Memiliki variasi yang kecil
4.      Tepat Waktu dan Relevan

Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan metode pengambilan sample yang tepat agar sample yang diambil dapat diperoleh statistic yang dapat digunakan sebagai penduga bagi parameter populasi. Statistik yang diperoleh akan menjadi penduga yang baik jika memenuhi syarat berikut:
1.      Unbiased
Suatu penduga dikatakan unbiased apabila nilai yang diharapkan sama dengan nilai parameter atau dilambangkan dengan .

2.      Efisien
Suatu penduga dikatakan efisien apabila penduga tersebut memiliki standard error yang terkecil dibandingkan dengan standard error penduga yang lain.

3.      Konsisten
Suatu penduga dikatakan konsisten apabila peluang untuk memperoleh perbedaan antara statistik dengan parameter mendekati nol jika jumlah sample bertambah. Artinya jika sample diperbesar maka suatu nilai satstistik akan semakin mendekati nilai parameter yang diestimasi.

2.1 SAMPLING
2.1.1  PENGERTIAN DASAR

     Dalam Sampling ada beberapa istilah yang sering digunakan dan berkaitan dengan estimasi, sebagai berikut:
Elemen                   :   unit yang digunakan untuk mendapatkan informasi.
Unit Observasi       :   unit dimana informasi diperoleh baik secara langsung  maupun  
                                     tidak langsung.
Unit Sampling        :   unit yang dijadikan dasar dalam penarikan sample
Daftar Unit            :   daftar yang digunakan sebagai dasar penarikan sample.
Kerangka Sampel :  kumpulan seluruh unit dalam populasi yang dijadikan dasar  dalam penarikan sample.

2.1.2  METODE SAMPLING
    
     Metode sampling yang sering digunakan ada dua macam, yaitu Probability Sampling dan Non Probability Sampling.
1.  Probability Sampling
Probability Sampling adalah metode pemilihan sample dari suatu populasi dengan menggunakan kaidah-kaidah probabilita.
Contoh : SRS, Sistematik, Stratified, Cluster, PPS, Multistage, Multiphase
2.  Non Probability Sampling
Non Probability Sampling adalah metode pemilihan sample dari suatu populasi tidak menggunakan kaidah-kaidah probabilita.
Contoh : Convinience, Judgement, Quota, Snowball

Dalam membahas metode sampling termasuk didalamnya cara penarikan sample. Cara Penarikan sample ada tiga, yaitu:
1. Simple Random Sampling (SRS)
2. Probability Proportional to Size (PPS)
3. Systematic (Sistematik)

2.1.3  KEUNTUNGAN METODE SAMPLING

     Keuntungan menggunakan metode sampling, antara lain:
1.  Menghemat Biaya
Menghemat Biaya karena data yang dikumpulkan hanya sebagian dari populasi. Karena merupakan sample, maka petugas yang dibutuhkan lebih sedikit, hemat biaya percetakan, biaya pelatihan, pencacahan, dan pengolahan.

2.  Mempercepat Hasil Survei
Pada umumya data yang dibutuhkan segera, sehingga berbagai perencanaan segera dapat dilakukan. Dengan melakukan survei sample maka pelaksanaan lapangan dan pengolahan tentunya akan jauh lebih cepat diselesaikan.

3.  Cakupan Materi Lebih Besar
Data yang diperlukan biasanya beragam dan cukup banyak, sehingga tidak mungkin dikumpulkan melalui pencacahan lengkap. Data yang dikumpulkan melalui sensus lengkap biasanya sangat terbatas. Variable yang dicakup sangat dibatasi pada variable dasar saja.

4.  Akurasi Lebih Tinggi
Pada sensus jumlah petugas dan responden yang besar akan mengakibatkan tingkat kesalahan yang juga besar terutama kesalahan yang diakibatkan bukan oleh teknik sampling yang disebut dengan Non Sampling Error. Non Sampling Error dapat diakibatkan oleh tidak terpenuhi kualifikasi petugas yang baik, kuesioner yang kurang baik, konsep dan definisi yang kurang tepat, jawaban responden yang salah, maupun kesalahan dalam proses pengolahan..

2.1.4  KELEMAHAN METODE SAMPLING

Kelemahan menggunakan metode sampling, antara lain:
1.  Penyajian Wilayah Kecil
Penyajian wilayah kecil seperti kecamatan dan desa dengan sample terbatas tidak dapat dipenuhi. Pada umumnya jumlah sample yang digunakan sesuai dengan tingkat ketelitian yang dikehendaki.

2.  Penyajian Variable Proporsi Kecil
Survei sample tidak dapat menyajikan variable yang kejadiannya kecil dalam populasi(proporsi kecil).

3.  Trend Data
Apabila data diperlukan secara berkala untuk mengukur perubahan yang sangat kecil dari satu period ke periode berikutnya, kemungkinan sample diperlukan cukup besar.

4.  Tidak Tersedianya Kerangka Sampel
Tidak tersedianya kerangka sample sehingga persyaratan probabilita sampling tidak terpenuhi. Biaya untuk pembentukan kerangka sample cukup tinggi sehingga memiliki pengaruh besar terhadap total biaya.

2.1.5  PRINSIP KEGIATAN SURVEI
            Dalam kegiatan survei perlu diperhatikan beberapa hal, sebagai berikut:
  1. Obyek dan tujuan dari survei
  2. Populasi dari survei
  3. Data yang akan dikumpulkan
  4. Tingkat ketelitian yang dikehendaki
  5. Kerangka Sampel dan cara penarikan sample
  6. Target populasi yang disajikan (estimasi)
  7. Inferensial yang berupa kajian dan analisis
3.1     METODE SAMPLING
3.1.1   METODE PROBABILITY SAMPLING

            Metode Probability Sampling adalah metode pemilihan sample dari suatu populasi dengan menggunakan kaidah-kaidah probabilita. Dalam probability sampling, pemilihan sample tidak dilakukan secara subyektif, dalam arti sample yang terpilih tidak didasarkan pada keinginan peneliti, sehingga setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sample. Dengan demikian diharapkan sample yang terpilih dapat digunakan untuk menduga karakteristik populasi secara obyektif. Yang termasuk Metode Probabilita Sampling adalah sebagai berikut:
1. Simpel Random Sampling (SRS)
2. Sistematik
3. Stratified
4. Cluster
5. Probability Proportional to Size (PPS)
6. Multistage
7. Multiphase

METODE PROBABILITA SAMPLING:
1. SIMPEL RANDOM SAMPLING (SRS):
2. SISTEMATIK;
3. STRATIFIED;
4. CLUSTER;
5. PROBABILITY PROPORTIONAL TO SIZE (PPS);
6. MULTISTAGE;

7. MULTIPHASE SAMPLING;

 Konsep Dasar
§    Multiphase sampling adalah pengambilan sampel berdasarkan informasi yang diperoleh pada fase pertama yang digunakan sebagai informasi tambahan untuk memperoleh estimasi yang akurat pada fase berikutnya
§    Multiphase sampling yang biasa digunakan adalah double sampling (two phase sampling)

Double sampling mencakup pemilihan sampel sebesar n tidak secara langsung dari populasi berukuran N, tetapi melalui pemilihan sampel sebelumnya sebesar n’.

N           n’            n


 



Informasi yang diperoleh dari n’
digunakan untuk meningkatkan
keakuratan estimasi sampel akhir.

§    Perbedaan multiphase dan multistage
o   Pada multiphase, tiap unit sampel yang diambil pada fase yang berbeda adalah sama, hanya karakteristik yang diukur berbeda
o   Pada multistage, tiap unit sampel yang diambil pada tiap stage berbeda.
§    Double sampling biasanya digunakan bersama-sama dengan stratified sampling dan ratio estimate.

Rumus Estimasi

§    Stratified double sampling

N           n’            n         

     Fase I  :Dari populasi sebesar N diambil sampel sebesar n’. berdasarkan     informasi yang diperoleh dari pengambilan sampel ini , dibuat stratifikasi untuk n’ dimana
     Fase II : Dari setiap nh’diambil sampel masing-masing sebesaar nh   dimana
ú  Estimasi  rata-rata dari total populasi
                 ,
      dimana
               
                                
ú  Estimasi total populasi
                
       dimana
                
ú  Estimasi varians estimasi rata-rata total
                       
            dimana
                       bila sampel < 5% maka g ~1

ú  Estimasi Varian total:             
                     
ú  standar error:
                     

                     
keterangan
B : total blok sensus
b : blok sensus terpilih

§    Double sampling dalam ratio estimate

     N           n’            n

    Fase I : Dari populasi sebesar N diambil sampel sebesar n’. Dari n’ dikumpulkan informasi mengenai variabel tambahan untuk memperbaiki estimasi, misal x.
    Fase II : Dari n’ diambil sampel sebesar n. dari n juga dikumpulkan informasi mengenai x.

ú  Estimasi rata-rata  populasi

       dimana diperoleh dari fase II
     diperoleh dari fase I
ú  Estimasi total populasi
     



ú  Estimasi varians estimasi rata-rata
    
ú  Estimasi varians total
    
ú  Standar error
     
     
     dimana
           
                                   


3.1.2 METODE NON PROBABILITY SAMPLING

Metode Non Probability Sampling adalah metode pemilihan sample dari suatu populasi tidak menggunakan kaidah-kaidah probabilita. Metode Non Probability Sampling digunakan apabila metode Probability Sampling tidak dapat digunakan terutama dalam kaitannya dengan pengurangan biaya, waktu, tenaga dan permasalahan yang timbul dalam pembuatan kerangka sample. Yang termasuk metode probabilita Sampling adalah sebagai berikut:
1. Convinience Sampling
2. Judgement Sampling
3. Quota Sampling
4. Snowball Sampling

METODE PROBABILITA SAMPLING:
1. CONVINIENCE SAMPLING; zikronah
Konsep Dasar
§    Sampel diambil berdasarkan pada ketersediaan elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya
§   Sampel terpilih karena berada pada waktu dan tempat yang tepat
§   Cara ini biasanya dipakai pada tahap awal penelitian
§   Kelebihan :
ú  Murah dan cepat (hemat biaya dan waktu)
ú  Cocok untuk pilot study
§   Kekurangan :
ú  Hasilnya tidak dapat diandalkan
ú  Tidak dapat digiunakan bila populasi tidak dapat didefinisikan

Contoh Aplikasi
Penelitian tentang persepsi konsumen terhadap pelayanan. Penelitian dilaksanakan selama satu minggu. Sampel yang diambil adalah sebesar 100 orang. Konsumen yang akan terpilih sebagai sampel adalah 100 orang pertama yang ditemui di toko tersebut selama kurun waktu penelitian.

2. JUDGEMENT SAMPLING;zikronah
Konsep Dasar
§  Judgment sampling merupakan pengambilan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
§   Kriteria pengambilan sampel ada dua yaitu,
1.      Expert sampling
      Pemilihan sampel yang representatif didasarkan atas pendapat ahli   sehingga siapa dan jumlah sampel yang diambil tergantung pada pendapat ahli yang bersangkutan.
2.      Purposive sampling
      Pemilihan sampel berdasarkan pada penelitian pribadi peneliti yang menyatakan bahwa sampel yang dipilih benar-benar representaif. Peneliti harus memiliki pengetahuan yang memadai.
§   Kelebihan :
ú  Bila probability sampling tidak dapat digunakan sama sekali
ú  Bila sampel sangat kecil (<20)
ú  Bila pengetahuan peneliti tentang topik yang dihadapi sangat memadai
§   Kekurangan :
ú  Perlu kejelian peneliti dalam mendefinisikan populasi dan membuat pertimbangannya.

Contah Aplikasi

Penelitian tentang ‘sikap dan perilaku konsumen terhadap rokok Djarum’ Judgment yang diambil adalah sebagai berikut:
a.       Para perokok di Jakarta Utara yang pernah mencoba rokok Djarum. Batasan ini diambil karena
pertama dipilih Jakarta Utara karena mungkin dari letak geografisnyanya para responden mudah diakses,
Kedua dipilih para perokok untuk menghindari adanya bias dari hasil penelitian karena adanya sikap yang bertolak belakang antara perokok dan bukan perokok.
Ketiga dipilih yang pernah mencoba rokok Djarum.
b.      Pria/wanita yang berusia 15 tahun ke atas dan perokok. Hal ini didasarkan pada faktor kejiwaan yang menyatakan bahwa orang-orang pada usia 15 diharapkan sudah dapat memutuskan dan menjawab/mengisi angket dengan benar. Tidak adanya pembedaan antara pria dan wanita disebabkan kenyataan pada dewasa ini bahwa rokok bukan sepenuhnya dikonsumsi oleh para pria saja.
c.        Periode penyebaran dan pengumpulan angket dibatasi selama 2 minggu. Judgment ini biasanya dipilih dalam kaitannya dengan efisiensi waktu dan biaya yang tersedia.


3. QUOTA SAMPLING; Siti Maysarokh

Konsep Dasar

§  Quota sampling dapat juga disebut sebagai judgment sampling dua tahap dimana :
Tahap I      Peneliti merumuskan kategori kontrol atau quota dari       populasi yang akan diteliti
Tahap II              Penentuan bagaimana sampel akan diambil, dapat secara convinience atau judgment, tergantung situasi dan kondisi penelitian serta kemampuan peneliti
§  Perbedaan antara judgment dengan quota terletak pada adanya suatu batasan pada quota sampling. Dalam quota sampling, sampling yang diambil telah dijatah (quotum) dari setiap sub kelompoknya.
§  Kelebihan :
ú  biaya penelitian rendah
ú  keleluasaan peneliti untuk menentukan elemen-elemen untuk setiap quotanya
§  Kekurangan :
ú  tingginya tingkat kesulitan dalam merumuskan hasil penelitian karena data yang diperoleh sangat beragam
ú  tidak ada prosedur baku bagi pewawancara dan teknik wawancara akan berpengaruh pada terjadinya bias.
§  Quota sampling termasuk dalam nonprobability sampling sehingga tidak bisa untuk mengestimasi populasi.

Contoh Aplikasi

Penelitian mengenai kebiasaan membaca koran dari orang dewasa di Jakarta yang diperkirakan berjumlah 4 juta orang.
Kategori kontrol yang dipakai adalah : 
a.  jenis kelamin (laki-laki dan perempuan)
   b.  usia (18-31, 31-45, 46-60,>60th)
Misal sampel yang akan diambil adalah 10.000 orang dan dari populasi diperoleh informasi bahwa
a.  Jenis kelamin : Laki-laki   : 60%                                       
                            Perempuan : 40%
            b. Usia                : 18 –30  ==>  40%
                                         31 – 45 ==> 30%
                                         46 – 60 ==> 23%
                                              > 60 ==> 7%
Atas dasar informasi tersebut maka, komposisi dari 10.000 sampel harus mengandung:
ú  60% laki-laki dan 40% perempuan
ú  40% berusia 18-30 tahun , 30% berusia 31-45 tahun, 23% berusia 46-60 tahun, dan 7% berusia >60 tahun.


4. SNOWBALL SAMPLING;Siti May

Konsep Dasar

§     Snowball sampling tidak digunakan bila populasinya sangat spesifik, dan   antara anggota populasi saling mengenal.
§     Sampel diambil secara berantai, mulai dari ukuran sampel yang kecil, makin lama semakin menjadi besar.
§     Kelebihan   : bias relatif kecil karena populasinya spesifik dan sampelnya   terfokus.
§     Kekurangan: biaya dan waktu yang diperlukan untuk memperoleh informasi cukup besar.
Contoh Aplikasi
Penelitian mengenai pendapat ahli penyakit dalam senior Indonesia terhadap pengobatan penyakit dalam dengan menggunakan tenaga dalam. Dalam pelaksanaannya, pertama-tama dilakukan wawancara terhadap seoran gahli penyakit dalam. Selanjutnya dari yang bersangkutan diminta untuk menunjukan beberapa ahli lain untuk diwawancarai. Demikian seterusnya hingga diperoleh sejumlah responden yang diperlukan.


4.1 ESTIMASI
4.1.1 ESTIMASI STATISTIK

Statistik/inferesial adalah nilai yang dihitung dari hasil survei sample mengenai karakteristik, biasanya untuk tujuan membuat estimasi populasi. Karakteristik dapat berupa variabel yang berhubungan dengan keadaan elemen dalam populasi seperti umur, pendidikan, status pekerjaan dan sebagainya. Nilai yang dihitung dapat berupa angka mutlak, rata-rata, rasio, persentase, dan sebagainya atau kajian yang lebih mendalam seperti kajian karakteristik sub populasi, deviasi standar, dan sebagainya.

             RUMUS ESTIMASI

Rumus estimasi adalah rumus yang digunakan untuk memperkirakan nilai karakterisrik populasi yang diperoleh dari sample.
Notasi yang digunakan adalah:
Y         =    nilai karakteristik populasi
        =    rata-rata nilai karakteristik populasi
        =    perkiraan nilai karakteristik populasi dari sample
N         =    banyaknya seluruh unit sampling dalam populasi
N         =    banyaknya unit sampling terpilih
        =    perkiraan rata-rata nilai karakteristik populasi dari sample.

Dalam metode sampling berlaku kesepakatan apabila huruf besar menunjukkan nilai populasi dan huruf kecil menunjukkan nilai sample.


DAFTAR PUSTAKA

Sugiarto, dkk. 2001. Teknik Sampling. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar