Badan Pusat Statistik memperkirakan, jumlah penduduk Indonesia pada 2010
mencapai 234,2 juta atau naik dibanding jumlah penduduk 2000 yang
mencapai 205,1 juta jiwa. Informasi yang diperoleh dari situs BPS
di Jakarta, Rabu (23/6/2010), menyebutkan, kegiatan Sensus Penduduk 2010
akan mencacah penduduk yang bertempat tinggal di sekitar 65 juta rumah
tangga. Dalam kegiatan pencacahan ini, sekitar 600.000 pencacah
dipekerjakan. Mereka diharapkan berasal dari wilayah setempat sehingga
mengenali wilayah kerjanya secara baik.
Tenaga pencacah mengajukan
sejumlah pertanyaan, seperti kondisi serta fasilitas perumahan dan
bangunan tempat tinggal, juga karakteristik rumah tangga dan keterangan
individu anggota rumah tangga. Nantinya, data Sensus Penduduk 2010
diharapkan dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti
memperbaharui data dasar kependudukan sampai ke wilayah unit
administrasi terkecil (desa).
Data ini juga untuk mengevaluasi
kinerja pencapaian sasaran pembangunan milenium (MDGs) dan menyiapkan
basis pengembangan statistik wilayah kecil. Selain itu, Data Sensus
Penduduk 2010 bisa digunakan untuk menyiapkan data dasar untuk
keperluan proyeksi penduduk setelah 2010, mengembangkan kerangka sampel
untuk keperluan survei-survei selama kurun 2010-2020, serta menjadi
basis pembangunan registrasi penduduk dan pengembangan sistem
administrasi kependudukan. Sensus Penduduk 2010 merupakan sensus
penduduk modern kali keenam yang dilakukan di Indonesia. Sensus
penduduk sebelumnya diselenggarakan pada 1961, 1971, 1980, 1990, dan
2000.
Menurut Sensus Penduduk 2000, jumlah penduduk Indonesia
mencapai 205,1 juta jiwa. Dengan jumlah itu, Indonesia menjadi negara
keempat dalam hal jumlah penduduk, setelah China, India, dan Amerika
Serikat. Dari jumlah itu, sekitar 121 juta jiwa atau 60,1 persen
tinggal di Pulau Jawa sehingga menjadikan pulau itu sebagai yang
terpadat di Indonesia, yaitu mencapai tingkat kepadatan 103 jiwa per
km2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar